WajibTahu, Ini 5 Alasan Kuat Gak Boleh Curhat dengan Lawan Jenis! Budhi Marpaung Official Writer. 2226 . Manusia tidak bisa lepas dari manusia lainnya karena sejak semula Tuhan sudah mendesain kita untuk berkomunitas atau berinteraksi dengan orang lain. Bagi orang yang sudah menikah, hal ini bukanlah halangan untuk melakukannya.
Pernah kamu dijadikan tempat curhat dan berkeluh kesah teman atau pasangan? Pada intinya, setiap orang pasti akan berada pada momen ingin bercerita dan butuh didengarkan, entah itu secara langsung maupun via sosial media. Namun, sedikit yang memahami bahwa mendengarkan bukan hanya sekadar mendengar hearing, tapi juga perlu menyimak listening. Ketika dipercaya oleh teman untuk menjadi pendengarnya, maka kita hendaknya bisa memberikan perhatian penuh pada ceritanya sebagai bentuk menghargai untuk menjadi pendengar yang baik, kamu tentu harus aktif mendengarkan. Kalau masih bingung, berikut beberapa tips yang bisa menjadi langkah awalmu untuk menjadi pendengar yang aktif. Check it out! Baca Juga Jangan Mendominasi Obrolan! 5 Tips untuk Menjadi Pendengar yang Baik 1. Singkirkan segala jenis pendistraksiilustrasi bermain hp sambil mendengarkan teman GeppLangkah pertama dan utama yang harus kamu lakukan adalah memberikan atensi penuh pada temanmu. Salah satu caranya yakni dengan menyingkirkan segala hal yang kiranya dapat mengaburkan konsentrasimu, seperti handphone, musik, TV dan sebagainya. Kalau bisa jangan memegang handphone sembari temanmu sedang bercerita sebab hal tersebut dapat membuatnya diabaikan dan tidak didengarkan. Dengan menyingkirkan segala hal-hal yang mendistraksi, kamu juga menghargai mereka yang sedang bercerita. Dilansir channel Youtube TED-Ed, studi menunjukkan bahwa penampakan HP saja di tengah-tengah pembicaraan dapat membuat suasana menjadi kurang intimate bagi orang-orang yang terlibat didalamnya. Jadi, kalau ada yang sedang curhat, hpmu boleh ditaruh di tas dulu, ya!2. Jangan memotong pembicaraanilustrasi mendengarkan teman bercerita yang juga sangat penting untuk kamu lakukan bila ingin menjadi pendengar yang baik adalah berusaha untuk tidak menginterupsi atau memotong pembicaraan seseorang. Namun, ini bukan berarti kamu hanya perlu diam mendengarkan hingga sesi berbagi selesai. Kalau kamu ada hal yang kurang jelas atau kurang dipahami, kamu bisa mencari jeda pas yang tidak memotong pembicaraan penting lawan bicara. Berikan waktu dan space bagi lawan bicara menceritakan apa yang ada di pikirannya dengan sabar dan jarang ditemui momen ketika seseorang memotong percakapan, lawan bicara biasanya akan kehilangan apa yang sebelumnya ada di pikirannya. Akibatnya, kalimat dan gagasannya pun tidak dapat tersampaikan dengan jelas. 3. Konfirmasi kembali ceritanya ilustrasi mendengarkan curhatan teman GrabowskaKamu juga bisa mengulang kembali apa yang kamu dengarkan untuk mengonfirmasi kebenaran pemahamanmu. Misalnya, ia telah bercerita tentang pasangannya yang selingkuh, kamu bisa menggunakan kata-katamu sendiri untuk mengonfirmasi apa yang sudah diceritakan. Hal ini menjadi bukti bahwa kamu benar-benar mendengarkan, memperhatikan dan berusaha merekam setiap kata yang ia lontarkan juga emosi yang muncul darinya. Mereka yang bercerita juga akan merasa dipahami dan divalidasi atas segala hal yang telah diceritakan. Poin ini juga penting kamu lakukan bila sedang mendengarkan curhatan temanmu untuk menghindari kesalahpahaman antara cerita versimu dan versi temanmu. Tentu kamu tidak ingin ada kesalahpahaman, bukan? Baca Juga 4 Manfaat Positif saat Kamu Mau Belajar Jadi Pendengar yang Baik 4. Menggunakan gestur tubuh atau body languageilustrasi mendengarkan teman bercerita de RichelieuNah, tak kalah penting, selain melakukan poin-poin sebelumnya, kamu juga sangat diperbolehkan untuk menggunakan gestur tubuh sebagai tanda bahwa kamu memang mendengarkan lawan bicaramu dengan penuh kamu ikut tersenyum bila ada hal lucu dalam ceritanya, mengangguk saat ada hal penting, bergumam seperti "hmm" bila ada yang baru kamu ketahui, dan lain sebagainya. Bahasa tubuh seperti itu akan membuat lawan bicara merasa didengarkan dan diperhatikan. 5. Menggunakan open-ended questionilustrasi mendengarkan curhatan pasangan de RichelieuNah, kamu juga bisa melontarkan pertanyaan terbuka atau open-ended question sebagai langkah untuk menjadi pendengar yang aktif. Pertanyaan terbuka biasanya diawali dengan kata mengapa dan bagaimana. Misalnya, mengapa akhirnya memilih untuk keluar dari tempat kerja bagaimana perasaanmu setelah memilih langkah tersebut? Pertanyaan terbuka bisa menandakan bahwa dirimu memiliki ketertarikan dalam percakapan yang sedang berlangsung. Selain itu, hal tersebut juga bisa membuka pikiran lawan bicara dan membuatnya merespon lebih leluasa. Hal ini akan berbeda bila kamu melontarkan pertanyaan tertutup atau close-ended question. Pertanyaan tertutup biasanya merupakan pertanyaan ya tidak yang akan menghasilkan respons singkat. Biasanya, dalam proses konseling para profesional lebih memilih open-ended question sebagai langkah untuk mendengarkan secara aktif. Langkah-langkah di atas bisa kamu mulai terapkan bila ada teman atau pasanganmu yang membutuhkan tempat bercerita. Ingat, dalam proses mendengarkan jangan ada judgement yang akan membuat suasana menjadi tidak nyaman bagi lawan bicara, ya! Baca Juga 5 Perbedaan antara Orang Menyimak vs. Sekadar Mendengar IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bertengkardalam sebuah hubungan sebenarnya adalah hal yang normal saja. Sayangnya tidak semua orang bisa mengatasinya secara bijaksana. Berikut ini 5 tips saat marahan dengan pacar. Simak, yuk! 1. Jangan curhat ke lawan jenis. Curhat ke teman terdekat atau keluarga saja harus benar-benar hati-hati. Apalagi curhat ke lawan jenis, sangat tidak

Jangansuka menggosip, sebaiknya jangan membicarakankeburukkan orang lain, entah itu sekali atau terus-terusan. Ini adalah penyakit yang paling disukai perempuan, tetapi dapat menjadikanmu cewek yang kurang disukai oelh laki-laki. Curhat dengan lawan jenis yang mukan muhrimnya; Memilih tempat curhat ditempat ramai sehingga pembicaraan dapat

Padahalkalau sudah menikmati aktivitas chatting sama lawan jenis itu, sangat berbahaya. Jika kurang yakin, berikut ini alasannya. 1. Menciptakan ilusi perasaan nyaman dan kecocokan. Memang niat awal hanya sekedar basa basi atau iseng saja. Namun karena terasa asyik, hal itu akan terus berkelanjutan. Perasaan menyayangkan jika tidak melakukan

CurhatDengan Lawan Jenis Dapat Memicu Perselingkuhan. April 28, 2017. Bebas. Selingkuh banyak diawali dari curhat ke lawan jenis. Mungkin pada mulanya tidak sampai mikir seekstrem itu. Masak sih Cuma curhat bisa 0 Sinopsis GOPI . April 24, 2017. Pernahkah kalian mendengar larangan "jangan keluar mahgrib-magrib, banyak mahluk halus
\n \n\n \n jangan curhat dengan lawan jenis
Janganmelarang anak berteman dengan lawan jenis, karena dia akan beranggapan bahwa bergaul dengan lawan jenis itu salah. Jadi, ketika kita membatasi anak, sebisa mungkin batasan itu jelas apa alasannya, supaya anak juga merasa bertanggung jawab dengan batasan-batasan yang telah disepakati dengan orang tuanya.
Sehinggadengan standar perasaan, menurut kalian curhat dengan lawan jenis itu lebih enak. Padahal itu mitos yang nggak bener dan secara pelan tapi pasti, syetan sudah ikut bermain disitu. - Ketiga: kalian harus ingat bahwa fakta itu mempengaruhi naluri, ada pepatah jawa bilang 'witing tresno jalaran teko kulino', alias karena keseringan Ringkasnyasms-an dengan lawan jenis, bukan saudara dan bukan karena kebutuhan mendesak adalah haram dengan beberapa alasan: (a) ini adalah semi berdua-duaan, (b) buang-buang pulsa, dan (c) ini adalah jalan menuju perkara yang haram. Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Sebagai PqDc2LF.
  • fbn3a10s8f.pages.dev/470
  • fbn3a10s8f.pages.dev/136
  • fbn3a10s8f.pages.dev/167
  • fbn3a10s8f.pages.dev/287
  • fbn3a10s8f.pages.dev/38
  • fbn3a10s8f.pages.dev/96
  • fbn3a10s8f.pages.dev/485
  • fbn3a10s8f.pages.dev/23
  • jangan curhat dengan lawan jenis